welcome

Welcome Myspace Comments

Sabtu, 25 Februari 2012

trouble makers part 3


Kriiiingg.. Kriingg..
                “Hold up!” teriak seorang lelaki dari halaman rumah. Ia terlihat terburu-buru. Lelaki ini adalah Ryuki. Berumur 19 tahun. Dia tinggal dengan kakak perempuan dan ayahnya. Ibunya meninggal dunia saat Ryuki masih sangat muda. Ibu Ryuki adalah orang Jepang yang kemudian menikah dengan Ayah Ryuki, seorang pria dari Indonesia. Kakak perempuannya bernama San. Dia sudah berumur 21 tahun. Sekarang dia sedang sibuk menuntut ilmu di Jepang.
                “Moshi-moshi.” Seru Ryuki.
                “Halo..” balas sebuah suara dari seberang.
                “Oh, iya, halo. Siapa ini?” kata Ryuki tidak mau memperlama pembicaraan.
                “Kami dari pihak rumah sakit ingin memberitahukan suatu hal penting kepada keluarga Nona Ichigo. Apa ini benar rumahnya?” jawab orang itu.
                “Iya benar. Saya adiknya, Ryuki. Hal penting apa ya?”
                “Ini terkait dengan keselamatan kakak anda. Saya harap anda bisa segera datang ke kesini untuk keterangan lebih lanjut.”
                “Apa yang terjadi dengan kakak saya?” Ryuki shock.
                “Kakak anda mengalami luka-luka ringan setelah pendaratan darurat di laut oleh pesawat yang ditumpanginya dari Jepang. Saya harap anda bisa segera kesini.”
                “Hai’! Maaf, maksud saya, baik, saya akan segera kesana.”
Setelah pihak rumah sakit tersebut memberikan nama rumahsakit dan alamatnya, Ryuki bagai diburu waktu menuju ke rumah sakit. Kata-kata yang disampaikan pihak rumah sakit menyangkut keselamatan kakaknya benar-benar mempengaruhinya. Bukan hanya membuatnya takut, tapi juga membuatnya hampir gila! Memang kakak beradik ini sangat rukun. Mereka benar-benar memahami kondisi keluarga mereka. Setelah Ibu mereka tiada, Ryuki kehilangan figur seorang ibu dalam keluarga. Kakaknya lah yang sampai sekarang dianggapnya seorang Ibu. Ia sangat menyayangi kakaknya seperti halnya dia menyayangi seorang Ibu. Dan hal ini sungguh sangat membuatnya panik.
                Ia keluar dari rumah, mengunci pintu dan meletakkan kuncinya di dekat pot-pot tanaman. Agar sewaktu-waktu bila ayahnya pulang, beliau bisa masuk. Ryuki kemudian berlari keluar kompleks dan menyetop salah satu taksi yang berlalu lalang disitu.
                “Taksi!” serunya lantang.
                “Ke rumah sakit. Cepat!!” ...


Kak!!” aku berlari secepat mungkin menghampiri seseorang yang duduk di bangku halaman, ya dia kakak ku...
Ah.. Kau Ryuki..” dia hanya menjawab dengan senyumnya yang selalu membuatku tenang, meski dia memakai baju perawat dan terlihat pucat tetap saja terlihat neomu yeppeo.
Kau baik-baik saja, kak?” tanyaku sambil meraba-raba kepalanya untuk memastikan semuanya hanya luka ringan.
Ya.. Hanya luka ringan yang kumiliki.. Tenang saja Tuhan masih menyayangi kakak kok.. Hehe” aaiisshh kakak ku ini sukses membuat jantungku nyaris tidak berdetak.
Kau masih bisa tertawa, hah?!” kata ku sambil menatap matanya.
Yaah.. Kau lihat sendiri aku ba-ik-ba-ik saja. Jawabnya masih dengan senyuman yang benar-benar... Yah, tulus.
Ya aku melihatmu masih normal setidaknya kak.. Hehe.. Kau sedang apa disini?? Ayo masuk disini dingin kau harus banyak istrirahat dikamarmu sekarang.Oceh ku panjang lebar sambil menarik tangan kakak ku ini menuju kamar pasien.. 506 kamar rawat inap kakakku, aku membantunya berbaring dikasurnya, ck baik-baik apanya.. Liat itu kaki mu diperban dan kau harus mengunakan kursi roda, batin ku yang dari tadi ingin kulontarkan.
Aku menunggunya hingga tidur...
Tap
Tap
Tap
Aku berjalan menelusuri lorong yang sepi.. Mmm?? Kenapa pintu itu terbuka?? Apa ada yang sedang menjenguk? Aku menengok sedikit ke kamar dengan nomor 501 itu.. Nihil. Tak ada yang menjenguknya, yang kulihat hanyalah seorang pasien dan suster yg sedang merapikan ruangan..
Pasien itu perempuan.. Kakiku melangkah lebih dalam memasuki kamar pasien itu. Kenapa? Kenapa dia sendirian? Dimana keluarganya?
Permisi, Sus?” tanyaku kepada suster yang sedaritadi membereskan meja, dia menoleh dan tersenyum padaku ramah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THANK-YOU

Thank You Myspace Comments